Bulukumba, Targeticw.com – Salah seorang warga dari Kelurahan Dannuang, yang tinggal di sekitar Pasar Tradisional Ujung Loe, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, mengeluhkan pencemaran udara yang disebabkan oleh bau tidak sedap yang berasal dari pasar tersebut. Senin, (10/02/2025).
Menurut Abdul Muin, masalah bau busuk yang mengganggu warga sudah dilaporkan sejak September 2024 dan hingga kini belum ada solusi. Ia menekankan bahwa Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perdagangan, seharusnya segera menindaklanjuti keluhan yang telah berlangsung selama lebih dari setahun ini.
“Sudah lebih dari satu tahun kami mengeluh, bahkan beberapa kali saya menyampaikan keluhan ini melalui media dan lembaga Triga Nusantara Indonesia. Namun sampai saat ini, belum ada penyelesaian. Bau busuk yang menyengat sangat mengganggu warga di sekitar pasar Tradisional Ujung Loe,” kata ABD.
Laporan LSM Triga Nusantara Indonesia (Trinusa) DPC Bulukumba
LSM Triga Nusantara Indonesia (Trinusa) DPC Bulukumba, melalui surat resmi, mengajukan pengaduan terkait masalah bau tak sedap yang mengganggu warga dan siswa SMAN 09 Bulukumba. Mereka menyebutkan bahwa bau tersebut disebabkan oleh kurangnya fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di pasar ikan dan kurangnya penyediaan air bersih, serta kondisi sampah yang berhamburan di area pasar.
Akibatnya, warga setempat dan para siswa di SMAN 09 Bulukumba merasa terganggu dan tidak nyaman, terutama saat proses belajar mengajar berlangsung.
Tindak Lanjut dari LSM Triga Nusantara Indonesia
Dalam pengaduannya, LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Bulukumba menegaskan bahwa mereka sebagai mitra pemerintah dan mitra pembangunan, telah menerima keluhan dari warga setempat, khususnya Abdul Muin yang tinggal di sekitar Pasar Tradisional Ujung Loe. Ia mengungkapkan bahwa pasar tersebut menjadi salah satu pasar yang paling kotor dan bau tidak nyaman di wilayah tersebut.
Keluhan juga datang dari pihak sekolah, terutama dari Ketua OSIS dan Ketua Komite SMAN 09 Bulukumba, yang telah beberapa kali mengadukan masalah ini kepada pemerintah setempat, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
Desakan untuk DPRD Bulukumba
Dengan dasar tersebut, LSM Triga Nusantara Indonesia Trinusa DPC Bulukumba mendesak agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba, khususnya Komisi II, segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Hal ini agar para siswa di SMAN 09 Bulukumba dapat belajar dengan nyaman dan warga yang tinggal di sekitar pasar Tradisional Ujung Loe juga dapat merasakan kenyamanan.
Demikian pengaduan ini kami buat untuk ditindaklanjuti oleh DPRD Kabupaten Bulukumba, khususnya Komisi II, dan kami mohon agar pihak yang bertanggung jawab segera melakukan pemeriksaan dan memberikan solusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bulukumba, H. Muhdar Reha, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, mengungkapkan bahwa dirinya telah memantau langsung kondisi Pasar Tradisional Ujung Loe.
Muhdar menjelaskan bahwa keluhan mengenai bau busuk yang berasal dari dalam pasar tentu menjadi perhatian serius. Namun, ia juga berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan, terutama terkait sampah yang berserakan di sekitar pasar.
“Saya sudah turun ke pasar, memang di bagian belakang terdapat banyak sampah yang dibuang sembarangan. Karena tidak ada tempat sampah yang tetap, sampah tersebut pun berserakan,” ujar Muhdar.
Terkait dengan masalah Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Muhdar mengakui bahwa perbaikan sangat dibutuhkan.
“Memang ada kebutuhan mendesak untuk pembenahan kebersihan dan juga instalasi pengelolaan air limbah. Masalahnya, air sering kali tidak mengalir dengan baik, sehingga perlu perbaikan sistem IPAL di pasar ini,” tambahnya.
Muhdar berjanji akan segera turun bersama instansi terkait, termasuk Dinas Perdagangan Bulukumba, untuk meninjau langsung keluhan warga.
“Terkait pembangunan fisiknya, tentu harus melalui proses yang melibatkan instansi terkait. Oleh karena itu, kita akan turun bersama-sama dengan mereka agar bisa mengajukan anggaran untuk perbaikan tersebut,” pungkas Ketua Komisi II DPRD Bulukumba.