Diduga Oknum Anggota Polres Bulukumba Terlibat dalam Kasus Penipuan Jual Beli Mobil Online

Bulukumba, Targeticw.com – Kasus dugaan penipuan jual beli mobil secara online disertai perampasan berkas kendaraan terjadi di Kabupaten Bulukumba. Kejadian ini menyeret nama seorang warga berinisial CK serta diduga melibatkan oknum anggota Polres Bulukumba. Selasa, (06/05/2025).

Menurut keterangan Ersal, salah satu korban, peristiwa bermula saat ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku tinggal di Makassar dan tertarik membeli mobil milik temannya yang tengah ia bantu jual. Orang tersebut mengatakan akan mengutus keluarganya yang tinggal di Bulukumba, berinisial CK, untuk mengecek mobil tersebut.

“CK datang mengecek mobil dan sempat izin keluar sebentar. Saat kembali, dia membawa dua orang pria yang mengaku sebagai kakak dan anaknya, dengan alasan ingin memeriksa mesin mobil. Salah satu dari mereka lalu membawa mobil untuk test drive, tapi ternyata langsung dibawa lari ke kampungnya. Padahal belum ada kesepakatan harga apa pun,” jelas Ersal saat ditemui.

Karena merasa ada yang tidak beres, Ersal meminta CK mengembalikan mobil tersebut. Namun CK menenangkan Ersal dengan alasan akan melakukan transfer pembayaran melalui agen BRILink. Ersal pun ikut ke lokasi transfer karena khawatir mobilnya dibawa kabur.

“Saat di BRILink, tiba-tiba CK merampas STNK dan BPKB dari tangan saya ketika saya sedang bicara dengan orang yang mengaku anaknya,” tambahnya.

Ersal juga mengaku mengalami intimidasi saat dalam perjalanan menuju rumah CK. Ia bahkan diancam oleh CK saat mencoba meminta kembali berkas-berkas kendaraan tersebut. Karena situasi memanas, Ersal membawa serta temannya untuk mengambil kembali dokumen yang dirampas.

“Saya sempat mengajak pihak kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini di Polres, tapi CK dan yang mengaku anaknya malah membawa saya ke kampung mereka di Kalimessang, Desa Padang, Kecamatan Gantarang,” jelasnya.

Setelah shalat Ashar, pemilik mobil bersama pihak kepolisian dan perwakilan pemerintah setempat tiba di rumah tempat mobil dibawa. Namun, menurut Ersal, ia tidak diberi kesempatan menjelaskan kronologi secara utuh dan bahkan hampir mendapat kekerasan fisik dari salah satu keluarga CK.

“Yang lebih mengecewakan, pihak kepolisian yang hadir justru menolak membawa kasus ini ke Polres dan memilih menyelesaikannya di tempat. Saya bahkan dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas uang pembeli, padahal jelas-jelas mobil dibawa lari dan dokumennya dirampas,” katanya.

Merasa diperlakukan tidak adil dan tidak mendapat perlindungan, Ersal akhirnya mencari cara untuk keluar dari rumah tersebut dan langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Bulukumba bersama pemilik mobil.

“Saya sangat dirugikan, bukan hanya oleh CK yang membawa kabur mobil dan merampas dokumen, tetapi juga oleh aparat yang hadir namun tidak menangani kasus ini secara profesional. Saya menduga ada kerja sama antara pelaku dan oknum polisi yang terlibat dalam peristiwa ini,” tutup Ersal.

Sampai berita ini ditayangkan penulis belum menemukan kontak dari oknum polisi polres tersebut untuk di konfirmasi kejadian yang terjadi di atas.