DAERAH  

Dihadang dan Dipukuli: Kisah Pengeroyokan Tiga Nelayan di PPI Bontobahari

Bulukumba, Targeticw.com — Tiga orang Korban Nelayan Pelabuhan Perikanan Bontobahari (PPI) dikroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) sekitar pukul 11.30 malam, pada hari Rabu, (9/10/2024).

Korban mengalami luka robek dan memar pada bagian punggung belakang, benjol di bagian kepala belakang, Pelipis dan mata tampak merah.

Kejadian bermula saat seorang nelayan Jerry (korban) bersama dua orang temannya Rifal dan Fajar sedang menunggu kapal sandar pengangkut ikan di dalam kawasan pelabuhan Bontobahari, tak lama setelah itu diduga pelaku datang menghampiri korban sekitar pukul 11.00 malam.

Diduga pelaku Basman, datang berdua dengan temannya mengandarai sepeda motor lalu menghampiri korban sambil marah-marah, “siapa disini pake motor RX-King yang geber-geber tadi,” ucab korban menirukan perkataan pelaku malam itu.

Setelah korban menjawab bahwa tidak ada orang yang dicarinya dikios (TKP), pelaku kemudian pergi meninggalkan korban lalu korban pun juga meninggalkan kios untuk pulang kerumah, namun diperjalanan pulang korban bersama dua orang lainnya dihadang di jalan oleh pelaku bersama teman-temannya, kemudian lalu terjadilah pengeroyokan tersebut.

“Saya dihadang saat mau jalan pulang dirumah, disitu pertama saya ditarik dulu dari atas motor lalu dipukul habis-habisan, karena gelap saya lari mencari pertolongan karena semua orang disana teman pelaku, mengeroyok semua jadi saya mau amankan diri di kios. tapi saya dikejar lagi sambil bawa balok dan botol sampe dikios. Di kios lagi saya di pukul bersama adek saya Fajar yang sedang tidur, adek saya Fajar ditarik dari dalam kios ke luar baru dipukul lagi sama teman pelaku,” beber korban saat ditemui di kantor Polres Bulukumba usai pembuatan Laporan polisi.

Setelah pengeroyokan, korban sempat meminta klarifikasi kenapa dia dikroyok namun salah satu pelaku menolak untuk bicara dan malah mengatakan “pulang mako cepat kalau tidak pulang saya tambah lagi (pukul), kata korban menirukan ucapan pelaku malam itu.

Korban yang tidak terima dikroyok lansung melaporkan kejadian tersebut di polsek Bontobahari, namun malam itu korban diminta untuk ke puskesman terlebih dahulu guna melalukan Fisum oleh petugas di Polsek Bontobahari.

“Iya saya lansung ke polsek tapi petugas arahkan saya ke puskesmas untuk fisum dulu, nanti besok baru ke kantor buat laporan, pulang saja dulu tidur,” pungkas korban.

Diketahui korban bersama dua orang lainnya mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke puskesmas bontobahari pada pagi harinya.

“Saya ke puskesmas lagi tadi pagi karena sudah tidak tahan dengan kepala saya yang sudah bengkak, adek saya juga matanya merah berdarah dan penglihatannya sudah mulai buram kurang bagus penglihatannya,” tutub korban.

Saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Haris membenarkan kejadian tersebut, mengatakan bahwa selanjutnya akan segeran ditindaklanjuti.

“Kita lihat dulu apakah pelaku bisa lansung kita amankan segera,” ucabnya saat di konfirmasi melalui panggilan WhatsApp (10/10).

Atas kejadian ini korban telah membuat laporan polisi di kantor polres Bulukumba dengan nomor :LP/B/543/X/2024/POLRES BULUKUMBA/POLDA SULAWESI SELATAN.