Santri Tahfidz dari Bontoharu Jadi Danton Paskibraka di HUT ke-80 RI Bulukumba

Bulukumba, Targeticw.com — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Pondok Pesantren Babul Khaer, berlangsung meriah. Selain prosesi khidmat upacara pengibaran bendera, acara juga diramaikan dengan pagelaran seni, budaya, hingga pameran kreativitas para santri dan santriwati, Senin (25/08/2025).

Santri Tahfidz Paskibraka

Salah satu yang menjadi perhatian adalah penampilan Muh. Furqon Suci Albaraisy atau akrab disapa Arya, santri Tahfidz Khusus sekaligus atlet pencak silat INKAI asal Desa Bontoharu, Kecamatan Rilau Ale. Arya dipercaya sebagai Komandan Pasukan Delapan (Danton 8) Paskibraka dalam upacara tersebut.

Bagi Arya, menjadi santri Pondok Pesantren Babul Khaer di jurusan Tahfidz Khusus merupakan pilihan sekaligus kebanggaan tersendiri. Ia ingin membuktikan bahwa meski berasal dari keluarga broken home, dirinya tetap mampu berprestasi, baik di bidang keagamaan maupun kegiatan ekstrakurikuler.

“Tentu saya sangat senang dan bangga. Apalagi ini adalah kali kedua saya dipercaya menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera di HUT RI Pondok Pesantren Babul Khaer,” ujar Arya penuh semangat.

Santri Tahfidz Paskibraka

Pemuda kelahiran 2010 itu adalah anak pertama dari Citra Maharani, seorang ibu tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga. Sejak lama, Citra merawat dan membesarkan empat anaknya seorang diri sambil menjalankan usaha roti rumahan yang kini dikenal dengan nama Citra Bakery.

“Saya bangga dengan mama saya. Saya melihat perjuangannya setiap hari, bekerja keras membuat roti dan menjualnya demi kebutuhan kami. Dari yang awalnya tidak punya apa-apa, alhamdulillah sekarang bisa membantu menopang hidup keluarga,” ungkap Arya dengan mata berkaca-kaca.

Saat ditemui, Citra Maharani tak kuasa menahan haru. Ia mengaku sangat bangga melihat pencapaian putranya yang mampu tumbuh kuat dan berprestasi di tengah berbagai keterbatasan.

“Selama empat tahun Arya di pondok, saya selalu berusaha menguatkan mentalnya. Siang malam saya bekerja membuat dan mengantar roti ke toko-toko demi memenuhi kebutuhan anak-anak. Saya hanya ingin mereka tidak merasa kekurangan. Alhamdulillah, usaha kecil kami sekarang sudah mulai dikenal,” tutur Citra.

Ia pun menitipkan pesan agar anak-anaknya, khususnya Arya, tetap berjuang di jalan Allah SWT, menaati aturan pondok, dan menggapai cita-cita yang bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara.

“Saya juga berterima kasih kepada seluruh guru dan pembina Pondok Pesantren Babul Khaer yang telah membimbing anak-anak kami menjadi pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.

Penulis: SatrioEditor: Andi citra