Viral Video Pelajar SMP Dikeroyok di Bulukumba, Lima Terduga Pelaku Diamankan Polisi

BULUKUMBA, Targeticw.com – Sebuah video berdurasi 1 menit 31 detik yang memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap seorang pelajar berseragam Pramuka viral di media sosial. Video tersebut menuai kecaman luas dari warganet dan menjadi sorotan publik. Senin,(05/05/2025).

Peristiwa terjadi di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dalam rekaman video, korban tampak dianiaya oleh sekelompok remaja pria. Beberapa pelaku terlihat mengenakan celana sekolah, sementara lainnya memakai celana jeans. Baik korban maupun para pelaku diketahui masih berstatus sebagai pelajar tingkat SMP.

Kasi Humas Polres Bulukumba, AKP H. Marala, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa orang tua korban telah melaporkan insiden ini secara resmi.

“Lima terduga pelaku yang masih di bawah umur telah diamankan. Berkat kerja sama yang baik antara penyidik Sat Reskrim Polres Bulukumba dan orang tua masing-masing, para pelaku diserahkan secara sukarela untuk diamankan di Polres,” ujar AKP Marala.

Penyidik telah memeriksa kelima terduga pelaku guna mengungkap motif serta peran masing-masing dalam insiden tersebut. Saat ini, mereka berada di bawah pengawasan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bulukumba.

“Kami imbau keluarga korban untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian agar berjalan secara profesional dan sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, S.I.K., menyampaikan bahwa pihaknya akan mengedepankan pendekatan pembinaan dan pemeliharaan ketertiban masyarakat terhadap para pelaku. Ia menyatakan, penyelesaian melalui mekanisme restorative justice akan diupayakan apabila seluruh pihak yang terlibat bersedia berdamai dan mencapai kesepakatan.

“Kami mengapresiasi sikap kooperatif keluarga para pelaku yang secara sukarela menitipkan anak-anak mereka untuk pembinaan lebih lanjut,” kata Kapolres.

Ia juga mengimbau pihak sekolah dan para guru agar tetap aktif memantau perilaku siswa, meskipun kejadian ini terjadi di luar jam pelajaran dan di luar lingkungan sekolah. Menurutnya, keluarga tetap menjadi fondasi utama dalam pembentukan karakter anak.

“Kami memahami bahwa para pelaku masih dalam masa pencarian jati diri. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan proses hukum yang humanis dan pembinaan yang tidak mengganggu psikologis anak-anak tersebut,” pungkas Kapolres.